Tuesday, June 14, 2011

DKI Gelar Kibar Budaya Cinte Betawi 2

Untuk memeriahkan HUT ke-484 Jakarta, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyelenggarakan Kibar Budaya bertema Cinte Betawi 2, pada 19 Juni 2011.

Kegiatan ini digelar berkat kerja sama Lembaga Kebudayaan Betawi, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata DKI Jakarta, dan Semen Gresik.

Kegiatan ini diikuti 10 ribu peserta jalan sehat dengan start dan finish di Monas, bersama suguhan atraksi budaya Betawi di 6 titik sepanjang rute jalan sehat yaitu, qasidah, rebana hadroh, tanjidor, pencak silat, lenong, topeng Betawi, ondel ondel dan rebana biang.

"Ini kongkret keseriusan kita untuk membangun, melestarikan, dan mengembangkan kesenian Betawi agar menjadi tuan rumah di kampungnya sendiri," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata DKI Jakarta Arie Budiman, Jakarta, Selasa (14/6/2011).

Selain itu, lanjutnya, momentum ini dapat dijadikan untuk membangun masyarakat yang berbudaya, moderat, toleran, egaliter, disiplin dan saling pengertian. Dengan demikian, akan tercipta Jakarta yang aman bagi masyarakatnya dan aman bagi pengembangan investasi.

Ketua Umum Lembaga Kebudayaan Betawi Tatang Hidayat mengapresiasi kegiatan yang didukung Semen Gresik ini dalam pelestarian dan pengembangan budaya Nusantara.

"Kita sudah lihat komitmen BUMN ini untuk pembangunan di Jakarta seperti Tugu Monas, Masjid Istiqlal, Gelora Bung Karno, dan Jembatan Semanggi," kata Tatang.

Sementara itu, GM Pengembangan Pemasaran Semen Gresik Bambang Joko mengatakan kegiatan ini bagian corporate social responsibility Semen Gresik. "Kami harapkan kegiatan ini untuk melestarikan kebudayaan di Tanah Air dan di Jakarta, kebudayaan Betawi," terang Bambang.

Menurut dia, dukungannya untuk Kibar Budaya Betawi ini telah dilakukannya pada tahun 2010 lalu. "Insya Allah kalau memang animonya baik dan tujuan masyarakat terakomodasi dengan baik, di tahun-tahun ke depannya kita akan dukung," pungka Bambang.

Rencananya dalam kegiatan ini, akan ada pemecahan rekor MURI jalan sehat yang diikuti 10 ribu peserta dengan pemakaian Lok Can terbanyak. Lok Can sendiri adalah ikat pinggang kain yang dipakai masyarakat Betawi pada saat mengenakan busana Betawi.

Quoted from :http://travel.okezone.com/read/2011/06/15/407/468561/berarung-jeram-di-sungai-bongka

Supported by : JavaTourism.com | Lintang Buana Tourism Services | Java-Adventure.com| Javabikers.com | Liburs.com|TourSumatra.com | FloresTour.com

No comments:

Post a Comment