Wednesday, February 23, 2011

Memanjakan Lidah di Pondok Baronang

MENIKMATI Pelabuhan Sunda Kelapa kurang afdal jika tidak menikmati hidangan lautnya. Banyak warung kaki lima di sana menyediakan hidangan laut. Tempat yang cukup nyaman untuk dinikmati salah satunya adalah Pondok Baronang Daeng Raja di kawasan pelabuhan.

Restoran yang sudah berdiri sejak tahun 2000 ini cukup terkenal. Walaupun letaknya jauh dari pusat kota, setiap jam makan siang restoran ini selalu penuh.

Konsumennya tidak hanya datang dari kawasan sekitar Pelabuhan Sunda Kelapa, tetapi juga dari kawasan Sudirman, Pondok Indah, bahkan ada juga yang datang dari Bandung, Jawa Barat. Keramaiannya tidak hanya pada hari-hari kerja, tetapi juga pada akhir pekan. Biasanya pada akhir pekan pengunjung yang memenuhi Pondok Baronang adalah keluarga.

Restoran yang didominasi warna kuning kehijauan ini juga digemari para selebriti. Mereka menuliskan kesan-kesan mereka bahkan berikut dengan foto dan tanda tangan. Kemudian kesan dan foto mereka dipajang di dinding restoran dan menjadi hiburan bagi pengunjung yang sedang menanti datangnya masakan.

Kekhasan dari santapan ikan bakar di Pondok Baronang adalah sambal acar dan sambal terasinya. Walau harga cabai sedang mahal, Rusli Patta Raja (36), pemilik Pondok Baronang, tidak mengurangi rasa pedas dari sambalnya.

Sambal acarnya ini mirip seperti sambal mangga Thailand, tetapi rasanya jauh lebih menggugah selera dengan rasa pedas dan asamnya. Demikian juga dengan sambal terasinya, sangat nendang pedasnya. Sambal yang kuat cita rasa pedasnya ini membuat rasa ikan bakar makassar menjadi terasa lebih sedap.

Ikan bakar makassar berbeda dengan ikan bakar dari daerah lain. Ikan bakar makassar lebih mengedepankan rasa asli dari ikan tersebut. Ketika ikan itu dibakar, nyaris tidak menggunakan bumbu selain garam dan jeruk nipis untuk menghilangkan rasa amis dari ikan.

”Dengan dibakar tanpa bumbu seperti ini, rasa manis dan gurih dari daging ikan itu akan lebih terasa,” kata Rusli.

Ikan baronang menjadi maskot dari restoran tersebut. Namun, kegurihan juga dapat dirasakan saat menyantap ikan-ikan lain, seperti bandeng, kerapu, kue, bawal, kakap, dan gurame. Apalagi jika menyantap lemak perut ikan bandeng yang sangat tebal dan meleleh di lidah.

Quoted from :http://travel.kompas.com/read/2011/02/24/09225251/Memanjakan.Lidah.di.Pondok.Baronang

Supported by :JavaTourism.com | Lintang Buana Tourism Services | Java-Adventure.com| Javabikers.com | Liburs.com|TourSumatra.com | FloresTour.com

No comments:

Post a Comment